Sabtu, 08 Maret 2014

BIOGRAFI (ALM) USTADZ JEFFRI

Ustadz Jeffri Al Bukhari, yang akrab dipanggil Uje, telah menghebuskan nafas terakhirnya pada tanggal 26 April 2013 lalu pada usia 40 tahun. Beliau wafat dalam kecelakaan tunggal di wilayah Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada pukul 02.00 dinihari. Uje menabrak pohon setelah kehilangan kendali saat mengendarai moge Kawasaki ER-6n yang berplat nomor B3590SGQ. Ustadz Jeffri dimakamkan di TPU Karet Bivak Jakarta Selatan setelah sebelumnya dishalatkan di Masjid Istiqlal. Ustadz Jeffri sendiri dikenal luas sebagai ustadz gaul dan sangat populer di kalangan anak muda sehingga berita kematiannya ini menggemparkan publik dan masyarakat.

Profil dan Biografi Lengkap Ustadz Jeffri (Uje)

Ustadz Jeffry lahir di Jakarta pada tanggal 12 April 1973 adalah seorang pendakwah, ustadz, penyanyi sekaligus artis. Ustadz Uje kerap juga dipanggil sebagai ustadz gaul karena dalam dakwahnya sering menggunakan gaya bahasa anak muda.

Putra ketiga dari lima bersaudara ini sejak kecil sudah diberikan pendidikan agama yang baik, termasuk mengaji, oleh kedua orang tuanya almarhum . H. Ismail Modal dan Hj. Tatu Mulyana. Tak heran, berkat bimbingan orangtuanya, Uje kecil sudah fasih dalam membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an. Bahkan karena kepandaiannya itu, ia berhasil mencatatkan prestasi saat masih duduk di bangku SD dengan menjuarai Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) hingga tingkat provinsi.

Setelah lulus SD Uje bersekolah di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang. Namun selama di pesantren, Uje terbilang nakal. Sampai akhirnya Uje dikeluarkan dari pesantren tersebut yang sempat dikecapnya selama setahun yang harus dijalani. Setelah itu, Uje dipindahkan ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Bukannya bertambah baik, kenakalan Uje justru meningkat.

Setelah lulus di tahun 1990 dan kuliah di akademi broadcasting, kenakalan Uje justru semakin bertambah. Dia bergaul dengan pemakai narkoba dan sering dugem. Bahkan Uje akhirnya tak menyelesaikan kuliah. Uje bertemu dengan Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, Uje masih berstatus sebagai pemakai. Meski demikian, hal itu tidak menghalangi Pipik yang bersedia dinikah pada tanggal 7 September 1999. Pernikahannya dengan Pipik ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.

Uje mulai ‘menemukan’ Tuhan tatkala ia diajak umroh beserta ibu dan kakaknya untuk bertobat. Dapat menginjakkan kaki di tanah sang nabi mendatangkan sensasi tersendiri di hati Uje kala itu. Terlebih saat ia dapat bersandar di Ka’bah, seketika ia teringat pada masa lalunya, kelamnya kehidupan yang pernah ia jalani membuat air mata penyesalan mengalir deras dari matanya. Saking merasa berdosanya, ia membentur-benturkan kepalanya sambil meminta ampun kepada Allah SWT. Ia berharap segala dosa yang telah dilakukannya dapat diampuni.

Uje mulai berdakwah di majelis taklim, mushola, dan masjid. Ia berdakwah pertama kali di sebuah masjid di Mangga Dua. Pipik Dian Irawati, istrinya, menuliskan teks dakwah yang mesti disampaikan saat itu. Hasilnya, honor ceramah sebesar Rp35 ribu dia bawa pulang dan langsung diberikan kepada istrinya.


Nama Panggilan : Uje
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 12 April 1973
Meninggal : 26 April 2013 (umur 40)
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Penceramah, Penyanyi, Aktor
Agama : Islam
Istri : Pipik Dian Irawati Popon
Anak : Adiba Khanza, Mohammad Abidzar , Ayla Azuhro Attaya, Bilal Rizkillah
Orang Tua : H. Ismail Modal & Dra. Hj. Tatu Mulyana 




KISAH HIDUP (ALM) UJE BERTEMU PIPIK SANG BIDADARI







uje pipit 268x300 Kisah Hidup Uje (5) Bertemu Pipik Sang BidadariBAGAI sebuah film yang sedang diputar, semua dosa yang pernah dilakukan oleh Uje, tergambar jelas di pelupuk matanya silih berganti, mulai dari yang kecil sampai yang besar. “Tiba-tiba dari mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah. Di Mekkah, di hadapan Kabah, aku merapatkan badan pada dindingnya,” aku Uje.
BIDADARI CANTIK JADI PEMBANGKIT HIDUP
Setelah berkali-kali jatuh-bangun, akhirnya Jeffry kembali dekat pada agama. Kasih sayang kekasih yang akhirnya menjadi istri ikut menjadi pembangkit semangatnya. Perjuangannya menjadi ustaz cukup berat sampai akhirnya ia sukses jadi penceramah.
Sepulang umrah, Uje mencoba hidup lurus. Namun, lagi-lagi ia tergoda. Suatu malam, ia dan teman-teman berencana nonton jazz di Ancol. Ia memperingatkan mereka untuk tidak bawa narkoba, karena mereka sudah sepakat untuk berhenti memakai. Ternyata, salah satu temannya masih saja membawa cimeng—bahasa gaul narkoba. Apesnya, ia dan teman-temannya itu dirazia polisi di depan Hailai.
Teman-temannya yang lain kabur. Tinggallah ia sendiri, teman Uje yang membawa cimeng, dan satu teman lain. Uje sulit kabur karena mobil yang mereka pakai adalah mobil Uje. Akhirnya mereka bertiga dibawa ke kantor polisi dan ditahan. Uje dilepas karena tak terbukti membawa. Uje coba menelepon Umi untuk menjelaskan masalah ini, tapi Umi tak mau menerima teleponnya.
Si penerima telepon malah diminta Umi untuk mengatakan, beliau tak punya anak bernama Jeffry. “Hatiku tercabik-cabik. Pedih rasanya tak diakui sebagai anak oleh Umi. Kuakui, pastilah hati Umi sudah sedemikian sakitnya. Bayangkan, aku yang sebelumnya sudah mengaku bertobat, malah kembali memilih jalan yang salah. Meski aku sudah bersumpah demi Tuhan tidak memakai narkoba lagi, Umi tak percaya lagi,” tutur Uje.
Itulah puncak kemarahan Umi. Uje sendiri merasa sungguh bersyukur, Allah masih berkenan menolongnya. Datang seorang gadis cantik dalam hidup Uje. “Ia mau menerimaku apa adanya. Sebelumnya, banyak gadis meninggalkanku sehingga aku merasa sebatang kara dalam cinta. Gadis bernama Pipik Dian Irawati ini seorang model sampul sebuah majalah remaja tahun 1995, asal Semarang,” urainya.
CUEK SAAT PACARAN
Pipik pertama kali melihat Uje tengah makan nasi goreng di Menteng sekitar tahun 1996 – 1997. Rambutnya gondrong. Waktu itu, Pipik bersama Gugun Gondrong. Setahu Pipit, Jeffry adalah pemain sinetron Kerinduan, karena ia memang suka menonton sinetron itu. Pipik meminta berkenalan dengan Uje, tapi Gugun melarang.
Tak tahunya, waktu buka puasa bersama di rumah Pontjo Sutowo, Pipik bertemu lagi dengannya. Rambut Uje sudah dipotong pendek. Pipik nekat berkenalan dan mereka pun mulai dekat dan saling menelepon. “Aku enggak tahu kapan kami resmi pacaran, karena enggak pernah ‘jadian’. Dia juga tak pernah menyatakan cinta. Waktu pacaran, dia cuek setengah mati,” cerita Pipik.
Menurut Pipik, awal pacaran, semangat Uje boleh juga. Pertama mereka pergi bareng, Uje datang ke rumah di Kebon Jeruk, di tengah hujan deras dari rumahnya di Mangga Dua. Jeffry naik taksi dengan memakai jins dan sepatu bot. Uje saat itu hanya membawa uang Rp 50 ribu, dan mengajak Pipit nonton di Mal Taman Anggrek. Di dalam bioskop, mereka seperti nonton sendiri-sendiri. Dia diam saja selama nonton.
“Sejak itu, kami sering jalan bareng, karena kami memang hobi nonton dan makan. Semakin dekat dengannya, aku makin tahu ternyata dia pemakai narkoba kelas berat. Teman-temanku mulai bertanya, mengapa aku mau berpacaran dengannya. Aku sendiri tak tahu persis alasannya. Mungkin rasa sayang yang sudah terlanjur muncul dalam hati yang membuatku mau bertahan. Hatiku terenyuh dan tak mau meninggalkan dia sendiri,” ujar Pipik.
Tentu saja keluarga Pipik tak ada yang tahu, karena sengaja disembunyikan. Sementara Pipik pun sibuk tur keluar kota sebagai model, sehingga mereka jarang ketemu. Mereka putus, namun kemudian bertemu lagi, dan ternyata Uje sudah punya gndengan yang lain. “Karena masih sayang, aku sering membawakannya hadiah dan memberi perhatian,” kata Pipik.  “Setelah Jeffry putus dari pacarnya, kami kembali bersatu.”
Pipik sangat berarti buat Uje. Menurut Uje, Pipik sangat mengerti, peduli dan perhatian padanya. Padahal, Uje sempat hampir menikah dengan orang lain. “Ternyata Allah sayang padaku. Allah menunjukkan, wanita yang nyaris kunikahi itu bukan untukku. Pipik bagai bidadari yang datang dengan cinta yang besar. Ia memberi keyakinan, menikah dengannya akan membawa perubahan besar dalam hidupku,” Uje mensyukuri.
Uje kemudian mendatangi Umi dan minta izin untuk menikah. “Luar biasa, Umi tetap menerimaku dengan segala kasih sayangnya. Sambil menangis, Umi mengizinkanku menikah,” kata Uje. “Aku sendiri terbilang nekat. Sebab, waktu itu aku tak punya-apa. Badan pun kurus kering, dengan mata belok, dan penyakit paranoid yang kuderita tak kunjung sembuh. Bahkan, pekerjaan pun aku tak punya.”
Untuk menghindari maksiat, Uje dan Pipik menikah di bawah tangan pada tahun 1999. Teman-teman Uje yang sudah meninggal karena over dosis, sempat menghadiri pernikahan itu. Setelah itu, mereka tinggal di rumah Umi. Sekitar 4 – 5 bulan setelah itu, mereka pun menikah secara resmi di Semarang.

KARYA (ALM)UJE SEMASA HIDUP

semasa hidup ,ustadz jeffri membuat beberapa puisi

1. Muhammad SAW
    
Siapakah engkau ya Muhammad..
Begitu dahsyatnya engkau berada di relung hati kami..
Seluruh para penghuni alam ini membicarakan engkau..
Jika bukan karena Engkau ya Muhammad...
Semua kami tidak akan pernah mengenal Robb kami...

Duhai ALLAH...
Maukah Engkau menghadirkan Beliau dalam mimpi kami?...
memandang kesejukan wajahnya dalam pelukan hati...
Mendengar kemerduan suaranya memanggil ENGKAU...
sebentar saja YA ALLOH...

Duhai ALLAH...
Semoga ENgkau Bangkitkan kami dalam barisan...
yang sama bersama Rosul kami...
Ya Habibi Ya Rosululloh...
Dari yang merindukanmu...

2 Bidadari dari surga


setiap Manusia, Punya Rasa Cinta..
Yang Mesti di Jaga Kesucian'nya..
Namun Adakala Insan Tak Berdaya..
Saat Dusta Mampir Bertahta..

Ku Inginkan Dia, Yang Punya Setia..
Dan Mampu Menjaga, Kemurnia'nya..
Saat Ku, Tak Ada, Ku Jauh Darinya..
Amanah'pun Jadi Penjaga'nya..

Hati'mu Tempat Berlindung' Ku..
Dari Kejahatan Syahwat' ku..
Tuhan' Ku Merestui Itu..
Jadikan Engkau Istri' ku..

Engkaulah "Bidadari Syurga" Ku..

Tiada Yang Memahami Segala Kekuranga' Ku..
Kecuali Kamu, Bidadari' Ku..
Maafkanlah Aku, Dengan Kebodohan' Ku..
Tak Bisa Membimbing Diri' Mu..

Engkaulah "Bidadari Syurga" Ku

Robbanaa Hablanaa Min Azwaajinaa
Wa Dzurriyyatinaa Qurrota A'yun
Waj'alnaa Lil Muttaqiina Imamaa

Itulah puisi yang dibuat (ALM) Uje semasa hidupnya semoga bermanfaat